Makalah Replikasi DNA dan Sintesis Protein

Senin, 14 Oktober 2013





PEMBAHASAN

A.    Replikasi DNA
Ketika sebuah sel menyalin satu molekul DNA, setiap untai berfungsi sebagai pola cetakan untuk menyusun nukleutida-nukleutida menjadi satu untaian komplementer yang baru. Nukleutida-nukleutida tresebut berikatan membentuk untaian baru. Ditempat yang sebelumnya hanya ada 1 molekul DNA untai ganda pada awal proses, sekarang ada 2, setiap untai merupakan replica dari molekul induknya.
Model replikasi DNA ini belum diuji untuk beberapa tahun setelah struktur DNA dipublikasikan. Model DNA Watson dan crik memprediksi bahwa ketika suatu heliks ganda bereplikasi, masing-masing dari kedua molekul anaknya akan mempunyai satu untai yang lama, berasal dari molekul induk, dan satu untai yang baru. Model semikonservatif ini dapat dibedakan dari model replikasi yang konservatif, dimana molekul induk tetap utuh dan molekul yang baru seluruhnya terbentuk sejak dari awal. Pada model dispertif, keempat untai DNA setelah heliks ganda tereplikasi, seluruhnya mempunyai campuran antara DNA yang lama dan baru.
Replikasi informasi genetic dalam jumlah yang sangat besar itu tercapai dengan sangat sedikit kesalahan hanya sekitar satu kesalahan per milyar nukleotida.  Penyalinan DNA sangat luar biasa bila ditinjau dari kecepatan dan ketepatan. Lebih dari selusin enzim dan protein lainnya ikut serta dalam replikasi DNA. (Campbel; )
Konsep penting Replikasi DNA :
1. Replikasi terjadi dalam dua arah yang berbeda (bidireksional)
2. Setiap pemanjangan rantai DNA baru akan diawali oleh primer
3. Enzim DNA polimerase hanya aktif melakukan replikasi DNA pada arah 3′-5′ 
     rantai DNA.  Keadaan ini menyebabkan proses pemanjangan rantai nukleotida
      hanya berjalan normal pada salah satu rantai DNA.
4. Pada rantai DNA yang lain akan terbentuk okazaki fragmen untuk melakukan  
    pemanjangan rantai DNA yang baru.
5. Fragmen yang terputus-putus kemudian akan disambung dengan enzim ligase.
Replikasi atau perbanyakan asam nukleat dilakukan dengan dua cara yaitu replikasi dan transkripsi. Kedua proses tersebut digunakan satu utasan asam nukleat sebagai modelnya.Dalam proses replikasi perbanyakan satu molekul asam nukleat dilakukan dengan menggunakan dirinya sebagai model cetakan. Menurut pada ahli, ada tiga model replikasi DNA yaitu :
1.    Model konservatif, Double helix parental tetap utuh, disampingnya dicetak molekul DNA baru
2.    Model semikonservatif, Dua pita spiral dari double helix memisahkan diri, tiap pita tunggal dari double helix parental ini berlaku sebagai cetakan (template) untuk membentuk pita   pasangan yang baru.
3.    Model dispersif, Kedua pita dari double helix parental putus dibeberapa tempat kemudian dibentuk segmen-segmen DNA baru Selanjutnya potongan-potongan DNA parental dan DNA baru bersambungan dan menghasilkan dua double helix baru.












(Gambar 1. Model – model replikasi)                                                                              baca selanjutnya.... 

Human growth


Human development begins from infancy to adulthood . Human growth stops after a certain age adults . As adults , people will move into old age . Everything that exists on this earth was created on the greatness of God Almighty . The same happens with us today . Before birth , the fetus experienced the process of development in the womb . This occurs for approximately nine months and ten days . During this period there will be formation of various organs . For example , heart , brain , kidneys , lungs , and intestines . A baby has had a complete body parts like those of an adult human . However , there are also parts of the adult human body that does not have a baby . Newborn babies do not have teeth . Baby teeth begin to grow around the age of six months . After that , his weight will be greater and more agile movements . Body parts of babies will experience growth . The body parts will grow big , long , and strong .

Terpenoid




PEMBAHASAN


Dalam perkembangannya, tumbuhan menghasilkan metabolit sekunder yang merupakan senyawa hasil metabolisme. Seiring dengan berkembangnya gaya hidup penggunaan tanaman sebagai obat, maka berkembang pula pengetahuan untuk menganalisis kandungan biokimia tumbuhan, sebab penggunaan tanaman sebagai obat erat kaitannya dengan kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman tersebut terutama zat bioaktif. Tanpa adanya senyawa  bioaktif dalam tumbuhan, secara umum tumbuhan tersebut tidak dapat digunakan sebagai obat. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan biasanya diantaranya adalah terpenoid.
Dalam tumbuhan biasanya terdapat senyawa hidrokarbon dan hidrokarbon teroksigenasi yang merupakan senyawa terpenoid. Kata terpenoid mencakup sejumlah besar senyawa tumbuhan, dan istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa secara biosintesis semua senyawa tumbuhan itu berasal dari senyawa yang sama. Jadi, semua terpenoid berasal dari molekul isoprene CH2==C(CH3)─CH==CH2 dan kerangka karbonnya dibangun oleh penyambungan 2 atau lebih satuan C5 ini. Kemudian senyawa itu dipilah-pilah menjadi beberapa golongan berdasarkan jumlah satuan yang terdapat dalam senyawa tersebut, 2 (C10), 3 (C15), 4 (C20), 6 (C30) atau 8 (C40).

Prostomia Dan Deuterostomia


Dalam kelompok hewan yang dikenal sebagai triploblastic yang memiliki tiga lapisan (ektoderm, mesoderm dan endoderm), memiliki pembagian antara deuterostoma dan protostomes. Pembagian ini didasarkan jenis keterbukaan yang disebabkan oleh struktur yang disebut blastopori tersebut. Blastopori ini yang adalah fase pembukaan gastrula berkomunikasi antara archenteron (usus primitif) dan lingkungan eksternal.
Protostomia (dari Yunani: mulut pertama) adalah salah satu klad hewan. Bersama deuterostomia dan beberapa filum kecil, protostomia membentuk Bilateria, yang terutama terdiri atas binatang dengan simetri bilateral dan tiga lapisan nutfah. Deuterostoma (istilah taksonomi: Deuterostomia; dari bahasa Yunani: "mulut kedua") adalah superfilum dari hewan . subtaxon dari Bilateria cabang subregnum Eumetazoa .Deuterostoma juga dikenal sebagai enterocoelomates karena mereka coelom berkembang melalui enterocoely. Perbedaan utama antara deuterostomia dan protostomia terletak pada perkembangan embrio.